#SIP Sejarah Database
A. Database
1.Sejarah Database
Tahun 1960
Dari awal
penggunaan komputer, penyimpanan dan manipulasi data merupakan focus utama
aplikasi. Pada awal tahun 1960, Charles Bachman diperusahaan General
Electricmendesain generasi pertama DBMS yang disebut Penyimpanan Data Terintegrasi
(Integrated Data Store). Dasar untuk model data jaringan dibentuk lalu
distandardisasi oleh Conference on Data System Language (CODASYL). Kemudian,
Bachman menerima ACM Turing Award (Penghargaan semacam nobel pada ilmu komputer
) di tahun 1973.
Pada akhir tahun
1960-an, IBM mengembangkan system manajemen informasi (Information Manajemen
System) DBMS. IMS dibentuk dari representasi data pada kerangka kerja yang
disebut model data hierarki. Dalam waktu yang sama, hasil kerja sama antara IBM
dengan perusahaan penerbangan Amerika mengembangkan system SABRE. System SABRE
memungkinkan user mengakses data yang sama pada jaringan computer.
Tahun 1980
Pada akhir tahun
1980 dan permulaan tahun 1990, banyak bidang system basisdata dikembangkan.
Penelitian dibidang basisdata meliputi bahasa query yang powerful, model data
yang lengkap, dan penekanan pada dukungan analisis data yang kompleks semua
bagian organisasi. Beberapa vendor (misalnya IBM, DB2, Oracle8, dan Informix
UDS) memperluas sistemnya dengan kemampuan menyimpan tipe data baru misalnya
image dan text serta kemampuan query yang kompleks. System khusus dikembangkan
banyak vendor untuk membuat data warehouse dan mengonsolidasi data beberapa
basisdata.
Suatu fenomena
menarik adalah munculnya enterprice resource planning (ERP) danmanagement
resource planning (MRP), yang menambah lapisan substansial dari fitur
berorientasi aplikasi pada DBMS utama. Paket yang digunakan secara luas
meliputi Baan, Oracle, PeopleSoft, SAP, dan Siebel. Paket tersebut mengidentifikasi
kumpulan tugas umum (misalnya manajemen inventori, perencanaan sumber daya
manusia, dan analisis keuangan) yang dihadapi oleh sejumlah besar organisasi
dan menyediakan lapisan aplikasi umum untuk melaksanakan tugas. Data disimpan
dalam DBMS relasional. Kemudian, lapisan aplikasi dapat disesuaikan pada
perusahaan berbeda sehingga biaya keseluruhan perusahaan menjadi lebih rendah
disbanding biaya pembuatan lapisan aplikasi dari awal. Lebih jauh, DBMS
memasuki dunia internet. Saat generasi pertama, web site menyimpan datanya
secara ekskulisif dalam file system operasi. Pada saat ini, DBMS dapat
digunakan untuk menyimpan data yang dapat diakese melalui web browser. Query
dapat dibuat melalui form web dan format jawabannya dengan menggunakan markup language
semisal HTML untuk mempermudah tampilan pada browser. Semua vendor basisdata
menambah fitur ini untuk DBMS mereka.
Manajemen
basisdata mempertimbangkan pentingnya suatu data bersifat online dan dapat
diakses melalui jaringan computer. Saat ini, bidang seperti ini diwujudkan
dalam basisdata multimedia, video unteraktif, perpustakaan digital, proyek
ilmuwan seperti proyek pemetaan, proyek system obeservasi bumi milik NASA, dan
lain sebagainya.
2.
Konsep Database
Menurut Talib (2011) konsep dasar database adalah kumpulan
dari catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah database memiliki
penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan
ini disebut skema. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan
struktur database: ini dikenal sebagai database model atau model data.
3.
Struktur Database
Menurut Kroenke (2004) macam-macam struktur database, sebagai
berikut:
a. Struktur Database Hierarkis
Struktur Database Hierarkis (Hierarchical Database Structure),
yaitu struktur kelompok data, subkelompok data dan subkelompok yang lebih kecil
lagi menyerupai cabang-cabang pohon. Seperti cabang-cabang pohon, untuk pindah
dari suatu catatan di suatu cabang kesuatu catatan di cabang lain, system
manajemen database harus kembali ketempat asal percabangan itu. Struktur
hierarkis memanfaatkan sumber daya computer secara efisien saat sebagian besar
catatan dalam database akan digunakan dalam aplikasi.
b. Sruktur Database Jaringan
Struktur database jaringan (network database structure)
memungkinkan satu Catatan tertentu menunjuk pada catatan lain dalam database .
Subkomite Database Task Group CODASYL mengeluarkan spesifikasi struktur
database jaringan pada Tahun 1971. Jaringan memecahkan masalah keharusan untuk
kembali ke tempat asal percabangan database. Secara konseptual, tiap catatan
dalam database dapat memiliki penunjuk ke tiap catatan lain di dalam database.
c. Struktur Database
Relational
Struktur system manajemen relational merupakan system yang menyerupai
table-tabel, dan merupakan format yang dapat dipahami secara cepat oleh manajer
dan staf professional
4.
Keunggulan dan Kekurangan Database
Menurut Sarosa (2010)
database memilik kelebihan dan kekurangan, sebagai berikut:
Keunggulan Database
a.
Data
independen terhadap program aplikasi sehingga perubahan apapun terhadap program
aplikasi tidak mempengaruhi basis data
b.
Meningkatkan
konsistensi data karena akses data melalui satu pintu
c.
Memungkinkan
berbagai data dengan tidak meninggalkan konsistensi data, satu perubahan yang
dilakukan oleh basis data tersedia untuk semua aplikasi dan user yang
mengaksesnya.
Kekurangan Database
a. Membutuhan tenaga khusus untuk mengelola basis
data (DBA), khususnya untuk
organisasi skala besar
b. Pengelolaan basis data dan teknologinya,
termasuk rumit sehingga membutuhkan
perhatian dan alokasi biaya khusus
c. Biaya konversi data ke dalam basis data. Biaya
dan waktu mahal dibutuhkan untuk
mengkonversi data manual ke basis data
d. Biaya peliharaan basis data yang meliputi backup
dan recovery
5.
Peranan Database Dalam Memecahkan Kajian Psikologi
Peranan database
dalam dunia psikologi sangat fungsional terutama dalam bidang psikologi industri
dan organisasi. Pembuatan database dalam dunia psikologi sangat memudahkan user
dalam pencarian data yang dibutuhkan. Contohnya, jika seorang HRD yang
ditugaskan memberikan penilaian kepada salah satu karyawan maka ia harus
melihat data-data terdahulu yang disimpan pada database yang berisi data-data
mengenai identitas karyawanhingga hasil tes psikologi terdahulu, dan
sebagainya. Dengan adanya database tersebut, user hanya membutuhkan satu
primary key untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, sehingga tidak terjadi data
ganda. Secara garis besar, database sangat membantu sebagai penyimpanan dan
pencarian data. Selain itu, data dalam database dapat terjamin kerahasiaannya
dan hal ini sangat sesuai dengan kode etik dalam dunia psikologi dalam menjaga
kerahasiaan data-data ataupun hasil dari pemeriksaan psikologi seseorang.
Sumber:
Kroenke, M. D. (2004). Dasar-dasar, Desain, & Implementasi. Jakarta: Erlangga.
Sarosa, S. (2010). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta:
Grasindo.
Talib, H. (2011). Panduan Lengkap Microsoft Access 2010. Jakarta:
Gramedia.
Komentar
Posting Komentar